KolonelPnb Dedy Susanto, S.E. (lahir 1 November 1973) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dedy "Leopard" Susanto adalah perwira menengah TNI-AU lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1995, Saat ini Dedy Susanto menjabat sebagai Direktur Pendidikan Akademi Angkatan Udara. Sebelumnya ia menjabat Komandan Lanud Dhomber. Dan pernah juga menjabat Komandan Wing Pendidikan Terbang.
Kasusdugaan pelecehan seksual oleh Dedy Susanto menunjukkan banyak orang masih belum tahu pakar dan metode pemulihan jiwa seperti apa yang patut dipercaya. Ada plot twist dalam kasus Dedy Susanto, laki-laki yang mengaku doktor di bidang Psikologi dan dituduh melecehkan sejumlah perempuan dengan modus ingin melakukan terapi terhadap mereka.
NamaDedy Susanto secara tiba-tiba muncul menjadi pemberitaan di sejumlah media, pasca seorang selegram cantik bernama Revina Vt mempertanyakan kapabilitasnya sebagai seorang Psikolog. Bermula dari ajakan collab untuk membuat konten di YouTube, Revina merasa ada sesuatu yang janggal dari statement Dedy mengenai Bipolar dan LGBT.
609k Followers, 110 Following, 1,896 Posts - See Instagram photos and videos from Dr Dedy Susanto ️️ (@dedysusanto.pj_official) dedysusanto.pj_official. Follow. 1,896 posts. 60.9k followers. 110 following. Dr Dedy Susanto ️️. Training berbasis terapi psikologis, mendetox kesedihan dan kekecewaan terpendam agar lebih lega, bahagia dan sehat
. Jakarta - Beberapa hari terakhir, jagad Instagram dihebohkan oleh perang dua akun dengan centang biru, yaitu revinavt dan dedysusantopj. Bermula dari ajakan kolaborasi Dedy Susanto kepada Revina VT, diskusi awal di antara mereka justru membuat Revina memunculkan pertanyaan kritis Benarkah Dedy Susanto seorang psikolog? Apa legitimasi Dedy Susanto melakukan terapi psikologi?Revina mengunggah keraguannya tersebut ke dalam fitur story-nya. Dengan jumlah pengikut mencapai 637 ribu akun, unggahan tersebut menjadi viral. Hal yang tak disangka-sangka kemudian terjadi. Banyak pengikut Revina yang merespons unggahan tersebut dengan menceritakan pengalaman buruk mereka bersama Dedy Susanto. Isu kemudian berkembang ke arah dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Dedy Susanto terhadap sejumlah perempuan yang mengikuti orang yang mendukung Revina karena dianggap telah membongkar kecacatan proses terapi psikologi yang dilakukan oleh Dedy Susanto. Namun demikian, banyak juga yang menganggap Revina hanya mencari sensasi dan melakukan "panjat sosial" untuk menambah jumlah pengikut di media sosial. Sebagian lain memandang apa yang dilakukan oleh Revina bagian dari persaingan bisnis dalam industri terapi psikologi. Anggapan yang terakhir patut diduga muncul dari kepala orang-orang yang tak memahami dunia psikologi itu awal yang diangkat oleh Revina mengenai legitimasi Dedy Susanto dalam melakukan terapi psikologi memang bukan isu yang akan dengan mudah dipahami oleh masyarakat awam. Masih banyak warganet yang kebingungan mengapa Dedy Susanto yang "jelas-jelas" seorang doktor dalam bidang psikologi, kok dipermasalahkan dalam memberikan terapi psikologi?Persis di situlah akar keributa bermula, yakni saat peran dan kewenangan dalam profesi psikologi belum banyak diketahui oleh dan iImuwan PsikologiDalam dunia psikologi di Indonesia dikenal istilah psikolog dan ilmuwan psikologi. Psikolog adalah lulusan pendidikan profesi yang berkaitan dengan praktik psikologi dengan latar belakang pendidikan S1 Psikologi plus pendidikan profesi psikologi menurut kurikulum lama dan S2 Magister Psikologi Profesi menurut kurikulum baru. Ilmuwan psikologi adalah ahli dalam bidang psikologi dengan latar belakang pendidikan S1, S2, dan S3 dalam bidang psikologi non-profesi.Menurut Kode Etik Psikologi Indonesia yang disusun oleh Himpunan Psikologi Indonesia HIMPSI, psikolog dan ilmuwan psikologi memiliki kewenangan yang berbeda. Perbedaan peran antara psikolog dan ilmuwan psikologi terletak pada kewenangan dalam melakukan praktik psikologi. Hanya psikolog yang memiliki izin praktiklah yang berwenang untuk melakukan praktik psikologi, terutama yang berkaitan dengan asesmen dan intervensi ilmuwan psikologi tidak memiliki kewenangan untuk melakukan praktik psikologi tersebut. Untuk mengetahui lebih detail mengenai perbedaan peran dan kewenangan antara psikolog dan ilmuwan psikologi, khalayak dapat mencermati Pasal 1 ayat 3 dan 4 serta Pasal 7 ayat 1 dan 2 dalam Kode Etik Psikologi yang dapat diunduh bebas di kita mengamati latar belakang pendidikan Dedy Susanto, dengan asumsi semua riwayat pendidikannya valid, maka dia masuk ke klasifikasi ilmuwan psikologi. Meskipun Dedy Susanto adalah doktor dalam bidang psikologi, menurut Kode Etik Psikologi, ia tetap tidak berwenang untuk melakukan praktik bagaimana dengan klarifikasi Dedy Susanto yang mengatakan bahwa ia memang bukan psikolog, tapi seorang psikoterapis -sehingga tetap berhak untuk berpraktik psikologi?"Bahkan S1 Pariwisata pun, misalkan yang nggak ada hubungan dengan psikologi, bila ia ambil sertifikasi NLP practitioner, Hypnotherapy practitioner, dll, dia boleh buka praktek," begitu tulis Dedy Susanto dalam unggahan sinilah letak celah lemahnya regulasi praktik psikologi di Indonesia. Meskipun apa yang dilakukan oleh Dedy Susanto dinilai tidak etis oleh banyak profesional kesehatan mental, namun apa yang ia lakukan tidak dapat disalahkan atau dituntut karena memang belum ada regulasi maupun payung hukum yang mengatur praktik-praktik psikologi di Indonesia. Tidak ada regulasi yang menyebutkan bahwa psikoterapi hanya boleh dilakukan oleh psikolog dan psikiater. Dan, tidak ada pula regulasi yang menjelaskan seperti apa kedudukan psikoterapis yang melakukan praktik psikologi hanya dengan modal sertifikasi psikoterapi aktivitas psikoterapi bukanlah aktivitas main-main. Bagi seorang psikolog profesional, psikoterapi adalah "obat" yang diberikan kepada klien untuk mengatasi hambatan maupun gangguan yang dialaminya. Ibarat obat yang memiliki efek samping, psikoterapi juga bukan aktivitas yang bebas dari risiko. Tak selamanya psikoterapi yang dijalankan dapat berdampak positif bagi kondisi-kondisi tertentu, psikoterapi dapat tidak berpengaruh apapun atau justru menimbulkan efek negatif bagi klien. Pada prinsipnya, tidak ada satu teknik psikoterapi yang pasti ampuh untuk semua jenis gangguan dan semua jenis orang. Inilah yang dipelajari oleh psikolog profesional selama setidaknya tujuh tahun menempuh pendidikan psikologi plus profesi, untuk memahami dinamika psikologi, menegakkan diagnosis, dan mampu memberikan psikoterapi yang dengan klarifikasi yang diberikan oleh Dedy Susanto, hal yang paling bisa dikritik dari pernyataannya adalah apakah ketika ia menawarkan dan memberikan jasa psikoterapi, itu ia lakukan sebagai seorang psikoterapis non-psikolog atau sebagai seorang doktor psikologi?Sebagaimana kita tahu, Dedy Susanto mem-branding dirinya sebagai seorang doktor psikologi. Hal inilah yang kerap menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat seolah-olah ia memang seorang psikolog yang sejati dan berhak memberikan psikoterapi. Semoga saja branding tersebut tidak sengaja dilakukan untuk memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat terkait keprofesian dalam adanya kejadian ini, menjadi peringatan bagi kita semua bahwa sudah saatnya Indonesia memiliki regulasi dan payung hukum yang jelas bagi profesi psikolog dan praktik-praktik psikologi yang berlaku. Hal ini diperlukan agar para klien yang membutuhkan jasa psikoterapi dapat aman adanya regulasi atau payung hukum yang jelas, satu-satunya hal yang dapat dilakukan masyarakat hanyalah berhati-hati dalam memilih layanan psikologi. Pastikan untuk mendapatkan pelayanan dari psikolog dan psikiater yang memiliki Fahmi psikolog di Yogyakarta mmu/mmu
Masih banyak orang yang nggak melek psikologi, dipikir healing adalah jalan jalan, belanja, kulineran, dll padahal itu semua hanya refreshing / lari sebentar dari gejolak jiwa itu. Habis refreshing ya moodswingnya tetap ada, insomnia, psikosomatik, dll tetap masih banyak memendam kesedihan dan kekecewaan bisa mengubah diri kita, ada yang meledak keluar ada yang meledak ke dalam. Meledak keluar maksudnya tanpa disadari menyakiti orang lain. Kesel dan kekecewaan terpendam tanpa sadar dilampiaskan ke pasangan, anak, dll. Meledak ke dalam maksudnya mengganggu kesehatan biologis, moodswing, insomnia, dan gejolak psikologis kawan ² yang mengalami mood swing, kecemasan, mudah marah, insecure, insomnia, mental blok, nyeri-nyeri dan capek-capek nggak jelas di badan, psikosomatik, semangat kerja / hidup yang menurun, inner child conflict, tidak menyembuhkan, gejolak ² jiwa memang harus segera dipulihkan agar tidak melukai anak, pasangan, dan orang lain. Sampai jumpa di Soul Healing dan kekecewaan terpendam harus diterapi / didetox agar lebih lega, sehat, dan cek informasi mengenai Training Soul Healing di 3 video yg disematkan. Ada jadwal 18 kota dan cara ada kesempatan yuk detox jiwa biar plong. Agar hidup lebih indah. Agar permasalahan emosi, kesehatan, relationship dan produktivitas bisa teratasi karena 70% masalah dalam parenting, rumah tangga, pekerjaan, dll akarnya adalah kesehatan emosi seseorang.
- Dedy Susanto menjadi perbincangan netizen setelah selebgram Revina VT melaporkan Dedy melalui pengacaranya atas tuduhan Pasal 83 jo Pasal 64 UU RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Siapa Dedy Susanto yang berselisih dengan Revina VT ini? Namun saat itu Dedy menanggapinya dengan santai. Untuk merespons laporan selebgram Revina VT kepadanya, Dedy Susanto menegaskan bahwa dirinya bukan seorang Psikolog, tetapi seorang motivator. Dedy mengakui bahwa dirinya tidak pernah melewati tahapan menjadi Psikolog Profesional, meskipun Dedy meraih gelar doktor untuk ilmu tersebut. Sejak saat itu, banyak orang yang penasaran siapa Dedy Susanto? Maka, untuk menjawab rasa penasaran itu, mari simak ulasan tentang siapa Dedy Susanto yang telah berhasil dirangkum berikut ini. Baca Juga Cabut Laporan, Dedy Susanto Ajukan Syarat Ini ke Revina VT Revina VT dan Dedy Susanto WinantoLatar Belakang Pendidikan Dedy Susanto Dedy Susanto menempuh pendidikan S1 di Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, pada tahun 2006 dan mendapatkan gelar sarjana ekonomi, SE. Kemudian Dedy Susanto menempuh S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Ppm pada tahun 2009 dan mendapatkan gelar Magister Managemen, Sementara S3 di Universitas Persada Indonesia Yai pada tahun 2017, Dedy mendapatkan gelar doktor, Dr. Dalam website Dedy Susanto tercatat sebagai dosen tetap di Universitas Persada Indonesia Yai, mengajar studi Psikologi Profesi. Baca Juga Revina VT Nggak Kroscek Orang yang Ngaku Korban Dedy Susanto Saya Lalai! Dedy Susanto resmi cabut laporannya terhadap selebgram Revina VT dengan Revina VT Pemberitaan soal Dedy Susanto mendadak ramai setelah ada pengakuan dari Revina VT. Revina VT mengatakan, bahwa Dedy mengajaknya berkolaborasi di YouTube. Tapi sebelum itu, Revina lebih dulu mencari tahu tentang siapa Dedy Susanto. Revina kemudian mendapatkan informasi bahwa Dedy pernah melakukan pelecehan terhadap pasiennya dengan modus mengajak korban melakukan terapi di kamar hotel. Selain itu, Revina juga memperoleh informasi bahwa Dedy tidak memiliki lisensi praktik sebagai seorang Psikolog. Baca Juga Damai, Dedy Susanto Resmi Cabut Laporan Terhadap Selebgram Revina VT Karena tidak terima dituduh macam-macam, Dedy Susanto melaporkan Revina VT ke Polda Metro Jaya pada tanggal 21 Februari 2020 atas dugaan pencemaran nama baik. Sedangkan Revina melaporkan Dedy tiga hari setelahnya terkait tindak pidana tenaga kesehatan. Namun kini, kasus tersebut sudah menemukan titik akhir. Revina VT akhirnya berdamai dengan Dedy Susanto, dan Revina telah meminta maaf kepada Dedy Susanto di depan umum pada Kamis 29/4/2021. Lebih lanjut, Revina mengungkapkan bahwa kesepakatan damai sudah terjadi pada tanggal 7 April lalu. Keduanya melakukan mediasi dan menandatangani sebuah surat perdamaian di atas materai. Baca Juga 6 Kontroversi Revina VT Dikabarkan Pernah Adu Mulut sama Nikita Mirzani Sekarang terjawab sudah siapa Dedy Susanto yang sempat berselisih dengan selebgram Revina VT. Rishna Maulina Pratama
- Di antara deretan 'pasien' Dedy Susanto yang disebut-sebut oleh Revina VT mengalami pelecehan, terselip nama Vanessa Angel. Suami Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah, baru saja mengungkap fakta bahwa istrinya, Vanessa, ternyata pernah mendapat DM dari Dedy Susanto. "Kalau butuh curhat wa ke aku ajah xxx. Biar plong," demikian bunyi isi DM Dedy Susanto kepada Vanessa Angel, seperti yang dibagikan Bibi melalui InstaStory, seperti dilansir dari Matamata. Vanessa Angel di-DM Dedy Susanto Instagram/biblissDan yang membuat tambah geger netizen, setelah memberi nomor WA, Dedy juga menanyakan rate atau tarif Vanessa Angel. Siapa sebenarnya Deddy Susanto? Benarkah ia adalah psikolog palsu seperti yang dituding Revina VT, selebgram yang pertama kali mengunggah soal 'kebohongan' Dedy? Baca Juga Doddy Sudrajat Singgung Soal Bisnis Vanessa Wear Milik Mendiang Anaknya, Fuji Cuak Cuak Cuak Berawal dari Ajakan Kolaborasi Kisruh antara Revina dan Dedy berawal ketika Dedy mengajak Revina berkolaborasi membuat konten YouTube. Namun sebelum mengiyakan, Revina mencari tahu siapa Dedy Susanto. Hingga akhirnya ia menemukan fakta bahwa nama Dedy Susanto ternyata tidak terdaftar sebagai tenaga medis di SIK HIMPSI Sistem Informasi Keanggotaan Himpunan Psikologi Indonesia. Tak hanya mendapat fakta soal ketiadaan nama Dedy Susanto di SIK HIMPSI. Seiring penelusurannya, Revina juga mendapatkan banyak informasi mengejutkan lain, termasuk cara praktik Dedy yang cukup nyeleneh lantaran mengajak pasiennya untuk terapi di kamar hotel. Lewat akun Instagram revinavt, Revina kemudian mengunggah banyak pengakuan pasien Dedy yang diajak berhubungan badan. Revina bahkan mengunggah semua obrolan mesum yang dikirim Dedy kepada pasiennya. Rata-rata, mereka diajak Dedy untuk terapi secara privat di sebuah kamar hotel. Bahkan, ada pasien yang terang-terangan diajak berhubungan badan oleh Dedy. Kisruh antara Dedy Susanto dan sang selebgram ini tentu membuat banyak orang kemudian meragukan kredibiltas Dedy yang selama ini diyakini sebagai seorang psikolog cukup terkenal di media sosial. Tak hanya membuka praktik terapi, Dedy juga memiliki kanal YouTube bernama Kuliah Psikologi dengan jumlah subscriber 595 ribu hingga artikel ini diturunkan. Baca Juga Bernafsu Saingi Vanessa Wear, Momen Mayang 'Lepeh' Kerja Keras Vanessa Angel Jadi Omongan Lagi Mengaku Doktor Psikologi
biaya training dedy susanto pj